Lokasi Tempat Wisata : Terletak di Kampung Pakar, Desa Ciburial.
Kecamatan : Cimenyan
Kabupaten : Bandung
Provinsi : Jawa Barat
Gambaran Umum Tempat Wisata
Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda dikenal juga dengan nama Dago Pakar. Kawasan ini berada pada ketinggian antara 770 mdpl sampai 1330 mdpl dengan luas sekitar 590 hektare.
Bila melihat proses perjalanan perubahan status kawasan ini dari Hutan Lindung menjadi Taman Hutan Raya adalah sebuah perjuangan. Sekaligus menjadi sebuah bentuk penghormatan kepada Ir. R. Djoeanda Kartawidjaja (Ir. H. Djuanda) untuk mengenang jasa-jasanya.
Berawal dari pemerintah Hindia-Belanda yang kala itu membangun hutan lindung dengan nama Hutan Lindung Gunung Pulosari. Setelah kemerdekaan RI, tepatnya pada tahun 1960 melalui gagasan Mashudi (Gubernur Jawa Barat saat itu) mengusulkan gagasannya untuk mempersiapkan sebagian kawasan ini menjadi Hutan Wisata. Dan pada tahun 1963 dipersiapkanlah sebagian kawasan ini sebagai Hutan Wisata dan Kebun Raya.
Tepat pada tahun 1963 pada waktu meninggalnya Ir. R. Djoeanda Kartawidjaja (Ir. H. Djuanda), maka Hutan Lindung tersebut diabadikan namanya menjadi Kebun Raya Rekreasi Ir. H. Djuanda untuk mengenang jasa-jasanya dan waktu itu pula jalan Dago dinamakan jalan Ir. H. Djuanda.
Baru pada tahun 1980 Kebun Raya/Hutan Wisata mendapat statusnya sebagai taman wisata, yaitu Taman Wisata Curug Dago seluas 590 ha yang ditetapkan melalui SK Menteri Pertanian No. 575/Kpts/Um/8/1980 tanggal 6 Agustus 1980.
Pada tahun 1985, Mashudi dan Ismail Saleh sebagai pribadi dan Soedjarwo selaku Menteri Kehutanan kembali mengusulkan untuk mengubah status Taman Wisata Curug Dago menjadi Taman Hutan Raya. Usulan tersebutpun kemudian diterima oleh Presiden Soeharto yang kemudian dikukuhkan melalui Kepres No. 3 Tahun 1985 tertanggal 12 Januari 1985. Peresmian Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda dilaksanakan pada tanggal 14 Januari 1985 yang bertepatan dengan hari kelahiran Ir. H. Djuanda.
Sejarah panjang inilah membuat Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda sekaligus mendapat status Taman Hutan Raya pertama di Indonesia.
Keanekaragaman Hayati
Kawasan hutan raya ini menyimpan kekayaan satwa maupun tumbuh-tumbuhan. Tercatat, lebih kurang 2.500 jenis pohon yang termasuk dalam 40 familia dari 108 spesies, antara lain Cemara Sumatra, Kayu Jati, Bayur Sulawesi, Jati Jawa, Mahoni Uganda, Mahoni Daun Besar, Pohon Sosis, Pinus atau Tusam, Tusan Mexico, dan Kaliandra. Sedangkan untuk aneka jenis faunanya terdiri dari berbagai jenis burung dan mamalia, di antaranya Ketilang, Perkutut, Puyuh Batu, Musang, dan Bajing atau Tupai, Jalak, Tekukur, serta Elang.
Potensi Tempat Wisata
Kawasan Taman Hutan Raya ini menyajikan potensi wisata yang sangat lengkap. Terdapat aneka jenis tema wisata yang bisa dinikmati di kawasan hutan raya ini seperti tempat bersejarah, wisata budaya, maupun pesona keindahan alamnya. Adapun daftar tempat-tempat menarik yang dapat dikunjungi seperti Monumen Ir. H. Djuanda, Museum Ir. H. Djuanda, Gua Jepang dan Gua Belanda, Artefak kebudayaan purba, Prasasti Raja Thailand, Taman bermain, Tebing Keraton, Kolam Pakar, beberapa air terjun yakni Air terjun Curug Omas, Air terjun Curug Lalay, Air terjun Curug Dago.
sumber foto : dok. Pemerintah Provinsi Jawa Barat. |